Memotivasi anak untuk masuk pesantren perlu dilakukan bagi orang tua atau wali
yang ingin putra putri nya bersekolah di Pondok Pesantren.
Namun mungkin Anda sedang bingung motivasi apa saja yang hendak Anda berikan
pada sang anak, karena mungkin sebelumnya Anda belum pernah atau belum begitu
mengetahui secara spesifik isi dari Pesantren itu tersendiri.
Maka dari itu kali ini kami berikan topik tentang Motivasi Anak Untuk Masuk
Pesantren. Berupa motivasi apa saja yang Anda berikan pada putra putri Anda
supaya anak lebih antusias dan bersemangat masuk pesantren.
Berikut Motivasi Anak Untuk Masuk Pesantren versi Wakilsantri.
Namun perlu diketahui juga, motivasi yang kami jelaskan pada artikel kali ini
penulis rangkum menurut pengalaman pribadi dari Pondok Modern.
Karena mungkin ada beberapa poin yang tidak ada di beberapa pesantren
tertentu. Seperti Band, tarik vocal mungkin tidak ada di Pesantren tradisional
atau Pesantren yang berbasis Rumah Qur'an.
So, apa saja Motivasi Anak Untuk Masuk Pesantren? Check this out
1. Belajar hidup mandiri
Poin pertama Motivasi Anak Untuk Masuk Pesantren adalah belajar hidup mandiri.
Mandiri atau Berdikari ini memang sudah ada di salah satu Panca Jiwa Pesantren
poin ke empat. Dimana panca jiwa ini panca yang harus dimiliki oleh setiap
individu santri.
Untuk Anda yang belum mengetahui butir-butir dari Panca Jiwa Pesantren apa
saja berikut saya berikan dibawah ini:
Panca Jiwa Pondok Pesantren:
1. Kesederhanaan2. Keikhlasan3. Ukhuwah Islamiah4. Berdikari5. Kebebasan
Poin-poin inilah yang hingga saat ini menjadi pegangan jiwa saya sendiri,
karena insyaAllah jika benar-benar kita mengamalkan ke lima panca jiwa di
atas, insyaAllah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Terkait kelima panca jiwa di atas akan saya tuliskan di artikel yang berbeda
agar lebih detail memahami dari esensi Panca Jiwa Pondok Pesantren.
2. Pintar berbahasa asing
Seperti yang sudah-sudah saya tuliskan di artikel sebelumnya, hingga saat ini
saya masih bersyukur telah khatam dari Pesantren, karena salah satunya saya
bisa berbahasa asing.
Meski tidak menguasainya 90% namun tiap kali tantangan di dunia luar atau
dunia kerja poin ini benar-benar ampuh dan bermanfaat.
Tak pernah saya sesali teriak-teriak malam hari menghafalkan kosakata kosakata
bahasa Inggris dan Arab, setoran Uslub (kalimat) sebelum tidur yang pada
akhirnya menjadi value yang lebih untuk diri saya.
Pondok kami dulu sangat melarang untuk kami berbahasa Indonesia apalagi
berbahasa daerah. Bukan karena tidak cinta dengan tanah air atau mencintai
daerah kami masing-masing.
Karena salah satu program ini begitu efektif bagi santri dalam mempercepat
memahami bahasa Arab dan Inggris.
Mungkin bisa saja putra putri kita dilatih bahasa dengan mengikuti les atau
private. Tapi sangat berbeda jika lingkungan rumah kurang mendukung,
terkecuali jika Anda pun dirumah menggunakan bahasa asing, tv yang Anda
tonton, musik yang Anda dengarkan karena itu semua akan berpengaruh.
3. Terlatih mental
Diadakannya kegiatan kepramukaan di pesantren bukan semata memenuhi kegiatan
mingguan.
Kepramukaan di Pondok Pesantren menyumbang banyak manfaat dan hal positif,
sangat disayangkan sebuah Pesantren mengadakan kegiatan kepramukaan secara
asal-asalan atau hanya untuk formalitas pesantren.
Banyak santri yang sangat antusias dengan kegiatan ini, karena dengan adanya
Pramuka passion mereka pada kegiatan ini bisa ditumpahkan.
Seperti santri yang leadership nya sangat tinggi, kreativitas nya dihargai dan
lain-lain.
Perkemahan
Saya salah satu santri yang sangat antusias dengan kegiatan yang satu ini.
4. Lancar berpidato di depan orang banyak
Salah satu kegiatan yang melatih mental santri juga adalah kegiatan Muhadhoroh
atau Public Speaking.
Kegiatan ini mengharuskan para santri membuat prepare atau persiapan membuat
naskah pidato untuk dihafal yang nantinya akan menjadi ceramahnya di depan
teman-temannya.
5. Jago olahraga
Poin kelima Motivasi Anak Untuk Masuk Pesantren ini sebenarnya tidak merata
pada setiap santri. Namun santri yang memiliki passion pada bidang olahraga
akan sangat terwadahi karena hampir setiap harinya santri berolahraga.
Dan tentu keahlian ini akan menularkan dari satu santri ke santri lainnya dan
menjadi motivasi tersendiri.
6. Cepat menemukan passion
Pesantren modern memfasilitasi santri dengan berbagai kegiatan yang bisa
dipilih. Ada Hadroh, marawis, band, marching band, janur, kaligrafi, letter,
handy craft, bahasa, soccer, futsal, basket, takraw, bela diri dan lain-lain
sangat sangat banyak.
Banyak nya pilihan kegiatan ini yang membuat saya betah di Pesantren. Karena
jika hanya dirumah, hanya kegiatan itu itu saja.
7. Disiplin
Untuk santri yang mesantren selepas SD mungkin ketika shalat berjamaah
nya di mesjid pasti tidak asing untuk senggol-senggolan dengan temannya,
lari-lari, teriak dan bercanda dengan temannya.
Disiplin di Pesantren membuat kelakuan tersebut menjadi hilang.
Ratusan bahkan ribuan santri yang berjamaah di masjid, tak ada satupun yang
berani bercanda seperti kala dulu dirumah.
Proses ini lah yang membuat anak Anda menjadi dewasa. Terkadang diluar sana
kita masih saja melihat pantaran anak SMP atau SMA yang masih saja tidak
pernah khusyuk dalam shalatnya.
Usia yang telah baligh masih saja mengobrol tat kala khotib Jum'at.
Senggol-senggolan saat berjamaah dan lainnya.
Itulah yang membedakan santri dan bukan santri, mayoritas santri akan cepat
dewasa dibandingkan bukan santri.
Simpulan
Motivasi Anak Untuk Masuk Pesantren adalah salah satu ikhtiar kita sebagai
orang tua
agar anak mau masuk pesantren.
Ke tujuh poin diatas tidaklah sempurna banyak artikel yang lebih lengkap dan
berkualitas dalam Memotivasi anak untuk masuk pesantren ini.
Artikel ini penulis hanya menjelaskan menurut pandangan penulis sendiri.
Silahkan tambahkan di kolom komentar dibawah agar yang sedang membutuhkan
informasi ini dapat lebih menginspirasi.
Kurang lebih nya terkait Motivasi Anak Untuk Masuk Pesantren saya mohon maaf
apabila didalamnya terdapat banyak kekurangan.
Salahnya datang dari diri saya pribadi dan benarnya itu datang dari Allah
Subhanahu wata'ala
Wassalamu'alaikum warahmatullah..
Motivasi Anak Untuk Masuk Pesantren