Sedekah adalah harta kita yang sebenarnya Sedekah Sekarang

Tips Agar Anak Mau Masuk Pondok Pesantren

Siapa yang tak bangga memiliki anak yang sedang tinggal atau lulusan dari sebuah Pondok Pesantren.
Tips Agar Anak Mau Masuk Pondok Pesantren

Siapa yang tak bangga memiliki anak yang sedang tinggal atau lulusan dari sebuah Pondok Pesantren.

Namun perlu diketahui terlebih dahulu, lulusnya anak atau sedang mondok di pesantren pada dasarnya bukanlah jalan keluar agar anak kita menjadi seorang pendakwah atau alim ulama.

Maksudnya, lulusan pesantren pun tidak menjamin seorang anak menjadi anak yang sholeh sholehah, apalagi yang bukan lulusan pesantren.

Di zaman yang semakin tak terbaca kemana arahnya ini masa depan anak kita semakin sulit untuk ditebak, sebuah Pondok Pesantren adalah solusi, alternatif yang sangat bisa diandalkan.

Setidaknya, jika anak kita belum bisa menjadi seorang ustadz, pendakwah atau alim ulama, paling tidak telah tertanam pada dirinya ilmu ilmu agama Al-Qur'an dan As-sunah yang insyaAllah dapat menuntunnya sepanjang perjalanan hidupnya di dunia.

Begitu pun saya, ketika saya hendak mondok dulu, kedua orang tua saya sangat berharap kepada saya supaya menjadi anak sholeh, menjadi penerus keluarga, menjadi seorang pendakwah, alim ulama, paling tidak dapat menuntun dirinya sendiri pada nahi mungkar.

Dari sekian ribu lulusan pesantren, tak hayal hanya beberapa persen, tiga dari persepuluh yang berhasil mendapatkan kapasitas sebagai tokoh agama, tokoh masyarakat, seseorang yang besar yang dapat menuntun umat.

Banyak pula mereka yang belum pernah mondok namun dapat menjadi pendakwak, alim ulama, panutan umat.

Dan semua itu kembali kepada kekompakan dari didikan kedua orangtuanya, lingkungan, para pendidik akedemik maupun non-akademik hingga pada diri anaknya itu sendiri.

Saya teringat kembali nasihat dari Para Kiyai saat saya mondok dulu, disebuah kesempatan beliau bernasihat: 
Pesantren bukanlah tempat sulap, Pesantren tidak menyulap "bimsalabim" para santri nya menjadi ustadz, pendakwah, alim ulama ataupun tokoh masyarakat.

Dari sini kita dapat kembali menyimpulkan maksud dari nasihat Para Kiyai sekaligus Para Pendiri Pondok. Bahwa sebuah Pondok Pesantren hanya memberikan wadah, fasilitas atau kail untuk merangsang para santri atau anak didiknya untuk menjadi seorang ustadz, pendakwah dan alim ulama.

Terkait akan menjadi apa mereka di masa depan, kembali kepada lingkungan, keluarga dan diri anak itu sendiri.

Sudah banyak sekali kasus dan contoh bahwa sebagus apapun sistem yang di miliki oleh sebuah Pesantren, tidak benar-benar menjamin 100% lulusan dari Pesantren tersebut menjadi alumni yang sukses.

Namun ikhtiar memilih Pondok Pesantren adalah keharusan tanggung jawab kita sebagai orang tua agar masa depan anak kita menjadi lebih baik.

Kembali pada pokok pembahasan utama kita, setelah saya menguraikan keterangan diatas diharapkan para orang tua atau para wali betul-betul memahaminya.

Tips Agar Anak Mau Masuk Pondok Pesantren.


1. Beri anak pondasi dan pemahaman

Tips pertama yang harus dilakukan oleh para orang tua sebelum anaknya mondok ataupun tidak mondok nantinya adalah memberi pondasi dasar dan pemahaman tentang hak dan batil.

Hal ini wajib dilakukan demi memproteksi diri dari anaknya itu sendiri dari human error

Maksudnya, manusia adalah tempat nya salah, Para Kiyai, Ustadz, Guru atau para senior nya nanti di Pondok ataupun Sekolah juga adalah manusia biasa yang tak lepat dari khilaf dan salah.

Banyaknya teman dan senior, jika dari awal kita sebagai orang tua tidak memberi pemahaman dasar tentang hak dan batil, kelak anak kita akan meniru, mencontoh membabi buta siapa saja dilingkungan tersebut sekalipun pesantren.

Contohnya, katakan saja merokok bukanlah hal yang baik. Beri anak pondasi dasar, pemahaman bahwa merokok bukanlah hal yang patut di contoh.

Maka setelah kita memberi pemahaman dan pengertian tersebut kepada anak kita, kelak sejauh apapun anak kita ditempatkan, ketika ia melihat ustadz, gurunya atau ajakan temannya untuk merokok, secara tidak langsung telah tertanam dibawah alam sadarnya bahwa itu bukanlah tindakan yang kedua orangtuanya inginkan.

Dan masih banyak lagi. 

Karena tidak selamanya Kiyai, Ustadz selalu mengayomi dan mendampingi anak-anak kita di asrama.

Tugas utama kita sebagai orang tua adalah memberi pondasi dan proteksi awal.

2. Pahami karakter anak

Tips kedua Agar Anak Mau Masuk Pondok Pesantren adalah memahami karakter anak kita, semirip apapun anak kita dengan kita pasti ada beberapa yang berbeda terutama dengan karakter. Karena itu sebuah fitrah dari Sang Khalik.

Terutama pada anak perempuan, anak perempuan sangat sensitif. Sebagai orang tua mungkin saja kita bisa memasukkan anak perempuan kita ke pesantren.

Namun kita tidak benar-benar peka dan memahami kearah mana keinginan anak perempuan kita. Tapi hal ini jarang terjadi namun tidak bisa disepelekan.

Akibat dari memaksa kehendak kita, anak hasil dari paksaan orang tua untuk masuk kepesantrenan dia tidak akan serius pada setiap mengikuti kegiatan di pesantren.

Mulai dari sering terkena hukuman, sering melawan hingga puncaknya kabur-kaburan dari pondok.

3. Pastikan pesantren cocok dengan pilihan kita

Ada ribuan Pondok Pesantren di Indonesia, pada dasarnya tujuan dari pesantren itu semua sama, mendidik dan menghasilkan alumni dan individu yang berilmu dan berakhlak mulia.

Namun di lain sisi satu tujuan yang sama yang membedakan antara satu dan yang lainnya adalah dari metode, sistem dan masih banyak lagi.

Ada pesantren yang mengikuti setiap arahan dari MENDIKBUD atau pemerintah, ada pesantren yang malah bertolak belakang, macam-macam.

Maka dari itu dalam hal ini kembali lagi kepada Anda sebagai orang tua wali santri, ingin tipe seperti apa pesantren yang Anda inginkan.

Pesantren yang hanya fokus pada Al-Qur'an dan As-sunah saja kah, seperti contohnya Rumah Tahfidz Qur'an. Dimana para santri hanya fokus dalam memahami dan menghafal Al-Qur'an.

Atau Pesantren Modern, dimana santri dapat dengan bebasnya memilih passion yang diminati.

Karena jika Anda (wali santri) tidak memahami point ini, selesai nya anak Anda dari Pesantren, malah Anda sendiri akan kaget, atau bahkan tidak sealur dengan yang Anda harapkan.

Contohnya, dimana setelah lulus nanti yang Anda harapkan, anak kelak menjadi penghafal Al-Qur'an, selesai nya dia dari pesantren malah menjadi Vocalis Marawis atau Nasyid. Lalu Anda komplain kepada pihak pondok.

Kasus diatas sangat sering terjadi, para wali santri malah menyalahkan pihak pondok itu sendiri.

Biasanya orang tua seperti ini kurang aktif dalam mengetahui sejauh mana perkembangan anaknya saat di Pesantren. 

Yang dilakukannya saat anaknya mondok hanya memberi biaya bulanan dan kebutuhan anaknya di pesantren hingga lulus.

4. Metode tarik ulur

Metode ini dapat dilakukan pada anak yang masih labil atau masih kurang teguh dengan pendiriannya, pola pikirnya yang cepat berubah-ubah.

Anda sebagai walinya dapat menarik anak tersebut kepesantren, lalu menerapkan metode pada point pertama diatas tadi.

Anda akan mengetahui reaksi anak tersebut, apakah nantinya anak kita akan memberontak saat dimasukan ke pesantren atau malah sebaliknya.

Jangan karena polos lalu kita mengiming-imingi anak dengan hal-hal manis di pesantren apalagi sampai membohongi, saya sarankan agar juga di beri pemahaman resiko ketika dia hidup mandiri dengan berbagai solusi dan efek ketika dia belajar hidup mandiri.

5. Evaluasi

Metode terakhir dari Tips Agar Anak Mau Masuk Pondok Pesantren adalah dengan cara mengevaluasi atau dalam istilah gaulnya Muhasabah.

Evaluasi atau muhasabah ini tidak hanya untuk anak-anak kita, kita sebagai orang tua pun harus evaluasi.

Setelah berbagai poin diatas telah kita usahakan, lihat bagaimana reaksinya, apakah hal positif yang kita dapatkan, atau sebaliknya.

Apapun keputusannya baik atau baik, mungkin memang sudah seperti itu jalan terbaiknya, sebaik apapun usaha kita pada dasarnya niat Anda memasukkan anak ke pesantren pada dasarnya adalah niat yang baik.

Apakah kelak dia akan mesantren atau sekolah, kita sebagai orang tua tetap saja peranan utama dalam mendidik. Jangan menjudge anak supaya menjadi seperti apa yang kita inginkan, tapi judge terlebih dahulu diri kita sendiri.

Anak adalah cerminan diri kita sendiri, jika kita ingin anak Sholeh, maka kita dulu sebagai orang tua harus sholeh dan seterusnya.

Nah, itu dia pembaca budiman Tips Agar Anak Mau Masuk Pondok Pesantren versi pengalaman pribadi saya, jika ada yang ingin Anda tambahkan mungkin bisa tulis di kolom komentar dibawah.

Kurang lebih nya, salah benarnya mohon maaf. 

Wallahu'alam

Tips Agar Anak Mau Masuk Pondok Pesantren



Posting Komentar