Keluhan anak di pesantren akan seringnya baju tertukar sebenarnya hanya masalah kecil dan sederhana. Namun karena sifat manja sang anak saat awal mondok, hal ini menjadi sebuah masalah yang besar.
Kita sebagai orang tua pun ada baiknya mensiasati bagaimana mambantu anak
supaya baju atau pakaian nya tidak tertukar dengan temannya. Meski bajunya
sama seperti seragam mungkin rasanya akan berbeda saat dikenakan.
Syukur-syukur bila baju yang tertukar masih bagus atau baru dicuci, bagaimana
jika yang tertukar baju yang kotor, lusuh atau sudah usang? Pasti
menjengkelkan bukan?
Seperti pengalaman-pengalaman saya dulu saat mondok. Ada beberapa cara yang
saya lakukan supaya baju tidak tertukar, semoga saja cara ini dapat sedikit
membantu para santri agar bajunya tidak tertukar. Langsung simak saja uraian
dibawah ini sampai habis agar baju anak tidak tertukar di Pesantren.
Agar Baju Anak Tidak Tertukar di Pesantren
1. Masukan baju kedalam lemari
Sudah pernah saya mengingatkan pada artikel yang sudah saya buatkan sebelumnya
yaitu
trik agar baju tidak hilang di pesantren. Didalamnya sudah saya singgung agar seorang santri tidak lagi jorok,
menyimpan baju yang telah dipakai disimpan disembarang tempat, terutama
seragam.
Disimpan atau digantungkan diatas, di samping lemari sebenarnya tidak
direkomendasikan terutama baju seragam. Karena mungkin teman sebelah lemari
kadang mengira baju tersebut miliknya.
2. Punya seragam cadangan
Cara selanjutnya agar baju anak tidak tertukar di Pesantren yaitu dengan
memiliki baju koko, kemeja atau seragam cadangan. Tidak ada salahnya terutama
untuk seragam memiliki dua atau lebih. Karena pakaian ini sangat penting dan
sering dipakai.
Jadi saat hilang dadakan pun sang anak tidak terlalu panik saat baju hilang
atau tertukar. Ia akan memakai baju cadangan sementara.
3. Menandai baju agar tidak tertukar
Untuk poin yang ketiga ini silahkan baca artikel saya sebelumnya yang sudah
dibuat yaitu
cara menandai baju agar tidak hilang. Di artikel tersebut saya sudah menjelaskan panjang lebar bagaimana baju
atau pakaian tidak hilang atau tertukar. Tidak hanya saat di pesantren saja,
namun saat baju akan di cuci ke laundry.
4. Sedikit berbeda tak mengapa
Poin yang keempat agar baju anak tidak tertukar di Pesantren yaitu meski saja
pakaianmu telah tertukar lalu setelah mengumumkan di kamar masih tidak ada
yang mengakuinya, cara ini bisa dilakukan saja.
Meskipun tertukar namun jenis pakaian masih sama, tak jadi masalah yang
penting kebermanfaatan nya masih sama. Mungkin suatu saat akan ada yang
mencarinya.
5. Desain baju yang sedikit berbeda
Mendesain baju khususnya seragam meski sedikit berbeda pun tidak masalah, hal
ini dapat mengurangi sedikit resiko akan tertukarnya baju di asrama.
Selagi desain baju tidak menyalahi aturan yang ada di pondok, seperti
celana pensil, warna baju berbeda dan lain-lain.
6. Beli baju custom
Membeli baju custom sama seperti poin yang kelima diatas. Namun poin ini lebih
ke baju bebas. Maksudnya jika baju yang disediakan di koperasi pelajar mungkin
ada banyak santri yang membeli baju yang sama dan hal ini meningkatkan
tertukarnya baju.
Jika memungkinkan, silahkan beli baju ditempat yang lain yang tidak ada yang
sama jenis bajunya. Namun tetap dengan tidak menyalahi aturan yang berlaku di
pondok. Seperti baju yang ramai dengan gambar, kaos partai dan lain-lain.
Penutup
Nah sobat wakilsantri, mungkin diatas tadi beberapa cara agar baju anak tidak
tertukar di Pesantren. Sebenarnya masih banyak cara-cara kreatif dengan
mengakali agar pakaian tidak tertukar.
Intinya, tertukar nya baju di pesantren bukanlah sebuah masalah yang besar.
Kita sebagai santri bagusnya lebih meningkatkan kembali akan kesadaran akan
barang-barang pribadi.
Silahkan share artikel ini supaya teman asrama mu di pondok juga tau. Jangan
lupa tinggalkan komentar dibawah jika ada pertanyaan atau hal yang kurang
jelas.
Agar baju anak tidak tertukar di Pesantren