Ya kalo saya pribadi menjawabnya saya mondok di Pesantren selepas lulus SD.
Kedua orang tua saya merekomendasikan saya untuk masuk Pesantren, karena saat
itu sekolah formal di daerah tempat saya tinggal rawan tawuran antar pelajar,
hal itu yang membuat khawatir orang tua saya. Belum lagi pergaulan yang sangat
mengkhawatirkan juga.
Maka dari itu Pesantren lah yang kami pilih, selain menghindari kedua
permasalahan diatas, Alhamdulillah rumah nenek saya pun tak jauh dari lokasi
Pesantren. Jadi diharapkan jika terjadi apa-apa, seperti sakit dan lain-lain
mudah diatasi.
Sebenarnya berapa Lama Mondok di Pesantren, pertanyaan ini jika pada umumnya
dikembalikan lagi pada tiap Pesantren itu sendiri.
Namun rata-rata pesantren jenjang waktu karir Pendidikannya sama seperti
sekolah formal. Rata-rata 6 sampai 3 tahun. 6 tahun untuk lulusan SD sampai
SMA, 3 tahun untuk lulusan SMP sampai SMA.
Tak seperti Pondok saya dan Gontor, karena Pesantren yang saya pilih merupakan
salah satu pesantren alumni Gontor
Maksudnya, ketiga Kiyai Pendiri Pesantren saya ketiganya adalah alumni Gontor
Sudah pasti sistem pelajaran dan kegiatan mengikuti seperti Gontor
Sampai pernah pada suatu pertemuan ketika KH. Zarkasyi (Pimpinan Pondok
Modern Darussalam Gontor) berceramah jika Pesantren kami saat itu yang
benar-benar masih mirip seperti Gontor, kiblatnya pada Gontor, Rukuk sujud nya
pun seperti Gontor
Karena saat ini rata-rata pondok cabang ataupun alumni sudah mengikuti seperti
sistem sekolah formal, murid atau santri itu sendiri bebas memilih apakah
ingin mondok juga atau hanya sekolah nya saja.
Tentu ini sangat bertolak belakang dengan sistem Gontor yang ada, Gontor
sangat mewajibkan para santri nya untuk totalitas mengikuti setiap kegiatan
yang ada di Pondok, begitu pun Pesantren saya dulu.
Tidak bisa santri hanya mengikuti pelajaran siang saja lalu kembali ke rumah,
atau hanya mengikuti kegiatan Pramuka saja. Karena dikhawatirkan ilmu yang
didapat hanya setengah-setengah dan hal negatif lainnya.
Karena seperti Gontor, total lama saya sekolah pun tidak seperti teman saya
yang sekolah formal, salah satu syarat untuk mendapatkan ijazah dari Kiyai,
para santri diwajibkan mengabdi satu tahun penuh disebuah Pesantren setelah
ujian akhir siswa selesai, entah dari pesantren yang dipilih dari hasil
musyawarah Kiyai dan Asatidz ataupun pesantren yang santri itu pilih sendiri
nantinya.
Jadi ketika dulu selesai Ujian Nasional teman saya dirumah langsung berkuliah,
saya masih mengabdi di Pesantren.
Saat itu memang dikhawatirkan telat dan lain-lain, apalagi santri yang masuk
dari kelas intensif (lulusan SMP) namun realitanya tidak demikian. Selepasnya
kami dari Pondok sama saja bisa mengikuti perkuliahan dan lain sebagainya.
Jadi total berapa lama saya tinggal di Pesantren adalah 7 tahun, 6 tahun waktu
menimba ilmu, 1 tahun pengabdian
Alhamdulillah manfaat dari pengabdian ini selepas lulus dari pesantren saya
tidak sulit mencari kerja, saya diberi pilihan dari pihak yayasan yang saya
abdi untuk tetap mengajar di pesantren tersebut. Lalu disamping itu saya
memulai kuliah disamping sela-sela waktu saya mengajar di yayasan tersebut.
Itulah salah satu manfaat dari pengabdian, banyak Yayasan, sekolah, pesantren
yang membutuhkan alumni-alumni lulusan Pondok kami, berkah.
Harga, berapa lama kita bermukim di Pondok tak sebanding dengan manfaat yang
kita peroleh kelak setelahnya
Karena pada dasarnya hidup ini diantara kita bukanlah kompetisi, bukanlah
pertandingan. Semuanya sudah punya track nya masing-masing.
Kelak akan menjadi apa kita kedepannya, bukan dimana kita berada, posisi apa
kita saat ini, tapi kearah mana kita melangkah?
Mardotillah?
Wallahu'alam