Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat segala aspek terhambat, dimana fitrahnya sebagai manusia saat ini sudah sangat jauh dari sebelumnya.
Dimana saat ini manusia saling menjaga jarak, jarang berinteraksi antar sesama
dan lebih waspada dengan kebersihan.
Sebenarnya hal ini sangat baik jika dilakukan pada jalannya.
Maksudnya
Jaga jarak dengan yang selain mahrom nya, berkerumun atau keluar rumah jika
hanya ada urgensi, selalu memakai cadar untuk wanita dan yang terpenting
menjaga kesehatan dan kebersihan.
Hadirnya wabah virus Covid-19 ini tidak menyurutkan sama sekali semangat
santri dalam menuntut ilmu di pesantren.
Karena sesuai sabda nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam:
Barang siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, maka ia sedang di jalan Allah hingga ia pulang kembali.
Artinya, mereka yang keluar rumah dengan niat untuk menuntut, menimba ilmu
agama, insyaAllah apapun yang akan terjadi ia sedang dijalan yang Allah
Ridhoi.
Isolasi dan karantina sebenarnya yang dialami oleh para santri sudah bukan hal
yang baru.
Setiap harinya para santri di karantina di wilayah Pesantren dan tidak bisa
sembarang keluar masuk pondok. Harus melalui perizinan dan pemberitahuan yang
ketat.
Quotes atau kumpulan kata-kata Pendidikan di Era New Normal Pondok Pesantren
tak berubah sama seperti sebelumnya.
Ada banyak slogan-slogan, kata-kata penyemangat para santri untuk menjalani
kehidupan di Pesantren, Seperti;
Berjasala tapi jangan meminta jasa
Sekali hidup, hiduplah yang berarti
Nilai diri seseorang dilihat dari seberapa banyak orang yang dilayaninya
Patah, tumbuh, hilang, berganti
Mati satu tumbuh seribu
Satu masalah ribuan solusi
Man without ambition like bird without wing
Berani memimpin dan siap memimpin
Dan masih banyak lagi..
Quotes Pendidikan di Era New Normal
Pendidikan dikatakan berhasil jika terjadi perubahan pada karakter seorang
siswa dan sebaik-baik karakter adalah 'relawan'
Pendidikan di era new normal ini dirasa terjadi banyak sekali kendala dan
masalah. Sudah terbukti banyak keluhan dari para siswa, jika pelajaran yang
diajarkan oleh guru dirasa kurang dipahami lalu banyaknya tugas-tugas yang
harus diselesaikan.
Padahal hakikatnya pendidikan itu sendiri haruslah seorang siswa dan sang guru
bertemu dan bertatap muka langsung. Agar langsung mengetahui kondisi siswa
atau muridnya tersebut.
Bahkan gadget hingga kuota internet pun bagi para murid terasa terbebani jika
tanpa bantuan dari pemerintah bahkan dari sekolahnya itu sendiri.
Pendidikan di era new normal ini mungkin bagi para mahasiswa atau perguruan
tinggi yang dilakukan dengan cara daring masih bisa disesuaikan. Namun
bagaimana jika dilakukan oleh jenjang SMP hingga TK/Paud?
Pendidikan di Era New Normal ini semoga pemerintah segera menemukan solusi
terbaik bagi para pelajar, agar kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa
lebih dimaksimalkan.