Pada artikel kali ini kita akan membahas Makanan Yang Harus Dibawa Oleh
Anak Santri, baik putra maupun putri.
Membahas tentang makanan..
Jangan pernah menjudge jika santri itu selalu lapar dan tak pernah
kenyang, atau menyalahkan pondok yang kurang memfasilitasi dapur yang
memadai.
Tengoklah paragraf pertama yang saya tuliskan diatas, jangankan seorang
santri, Anda pun jika otak Anda selama 24 jam dipergunakan untuk berfikir dan
bekerja pasti akan sangat menguras energi.
Energi menuju pada kondisi perut.
Ya teori ini memang masih diperdebatkan hingga saat ini.
"Lapar ga fokus, kenyang ngantuk" begitulah kira-kira kata mereka.
Sebenarnya teori tersebut kembali kepada Hadist Nabi
Sholallahu alaihi wasallam yang artinya
"Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang".
Santri sangat hafal dan paham betul akan hadist tersebut, namun begitu sulit
dalam mengamalkannya.
Makanan Yang Harus Dibawa Oleh Anak Santri pun seharusnya berpatokan kepada
Hadist Nabi di atas, secukupnya.
Karena di Pesantren kita bukan untuk piknik, memenuhi isi lemari dengan makan,
bukan warung atau warteg.
Yang ada hanya akan memicu bagi mereka pemburu tho'am (makanan). Bahkan
santri tersebut akan di cap bakhil atau pelit oleh temannya karena
menyimpan banyak makanan dan sulit untuk berbagi.
Makanan Yang Harus Dibawa Oleh Anak Santri
1. Kopi, susu dan energen sachet
Kopi sachet dibawa untuk menemani santri saat belajar malam supaya tidak
mengantuk, susu dan energen untuk mengganjal perut di waktu istirahat.
Rotinya?
Silahkan dibawa, namun beri tau kepada santri tersebut jika roti harus segera
langsung di habiskan berbeda dengan susu dan kopi sachetan yang bisa tahan
lama.
Jangan sungkan untuk dibagikan saja, daripada jadi buluk atau berjamur dan
tidak bisa lagi dikonsumsi (mubadzir)
2. Mie Instan
Jasa Mie Instan dalam keberlangsungan hidup seorang santri sangat berjasa.
Namun bisa sebaliknya juga, seorang santri bisa terkena penyakit seperti usus
buntu, peradangan dan masih banyak lagi.
Sudah banyak kasus yang terjadi pada poin ini, santri tidak memperdulikan
kondisi kesehatannya. Yang dia tau hanya kenyang isi perutnya. Dan mie instan
adalah alternatif terbaik dalam mengisi perut kosong.
Saya sebagai alumni Pondok Pesantren sangat berharap ada startup di Indonesia
dalam mengatasi kebutuhan santri yang satu ini.
Spesifikasi makanannya adalah seperti ini; Sehat untuk dikonsumsi
berulang-ulang (harian), enak dilidah, sedikit bahkan kalau bisa tanpa efek
samping, bergizi dan tentunya mengenyangkan dalam waktu yang lama. Untuk
bentuk mungkin bisa disesuaikan atau disepakati.
3. Makanan ringan
Kerupuk, keripik bisa menjadi pilihan sebagai makanan yang dibawa ke pondok.
Selain tahan lama, makanan ringan bisa sebagai cemilan diwaktu istirahat atau
teman makan nasi.
4. Jangan makanan basah/sehari
Makanan basah atau makanan yang hanya dikonsumsi harus sehari tidak baik untuk
didiamkan di dalam lemari.
Usahakan jika orang tua yang menjenguk dan membawa makanan untuk putra dan
putri nya di pesantren, mengharuskan menghabiskan makanan tersebut dalam
sehari atau jika tidak bisa di bagikan kepada teman lainnya.
Jika tidak santri tersebut tidak akan tau jika makanan tersebut akan basi jika
disimpan semalaman di lemari. Lebih baik beri tau terlebih dahulu.
Karena kalau tidak makanan tersebut menjadi mubadzir karena basi.
5. Abon
Meski tidak bisa langsung habis di konsumsi, abon makanan tepat untuk menjadi
lauk nasi di kala menu dapur tidak dapat kompromi.
Selain awet dan rasanya yang enak, abon teman terbaik untuk menambah nafsu
makan. Sedia abon secukupnya dan stok kembali jika habis.
6. Sambel botol dan kecap
Meski tak senikmat abon, sambel botol atau sachet menjadi jalan perdamaian
kala menu dapur yang kurang mendukung.
Sambel dan kecap selain merangsang nafsu makan juga membuat makanan terasa
nikmat di lidah.
Kesimpulan
Pondok Pesantren bukanlah hotel, bukan restauran juga bukan penjara.
Bukannya Pesantren tidak bisa menyajikan makanan enak senikmat
high-class.
Pondok Pesantren didirikan untuk mendidik para santri supaya menjadi alumni
yang tahan banting, tahan dalam setiap kondisi dan keadaan yang akan dihadapi
di masa depan.
Bersyukur adalah kunci.
Terimakasih kasih sudah membaca artikel kami, semoga bermanfaat, jangan lupa
juga untuk membaca artikel menarik kami lainnya yang ditulis berdasarkan kisah
nyata dan pengalaman penulis sendiri.
Share agar banyak orang yang mengetahui ilmu-ilmu kami. Mohon maaf
atas segala kekurangan dan kesalahan dari kami. Baik itu disengaja maupun
tidak.
Wallahu'alam