Sedekah adalah harta kita yang sebenarnya Sedekah Sekarang

Kasus Pemerkosa Santriwati di Pesantren Bandung

Kasus pencabulan 12 anak santriwati dibawah umur di sebuah Boarding School di Bandung, Wakilsantri: Santri ngaji, bukan dicabuli!
Kasus pemerkosa di pesantren bandung

Gambar: surabaya.tribunnews.com


Aduh.. aduh.. aduh.. Innalilahi wa innailaihi rooji'uun..

Miris sekali kami mendengar pemberitaan terkait tindakan asusila yang tidak senonoh ini di sebuah pesantren Boarding School di Bandung, Jawa Barat. 

Harapan besar kami selaku Wakilsantri hukum seberat-beratnya pelaku, agar jera dan tidak ada lagi kejadian serupa ya guys..

Kejadian tindakan asusila tersebut sangat-sangat mencoreng nama Pesantren yang seharusnya menjadi tempat perlindungan, tempat suci, tempat beribadah, tempat menimba ilmu. Tapi dikotori oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, Innailaihi wa innailaihi rooji'uun.

Semoga saja kejadian pemerkosaan terhadap 12 santriwati itu terakhir dan tidak ada lagi kejadian-kejadian serupa kedepannya. Aamiin

Btw, do'akan juga ya guys untuk negara kita tercinta Indonesia pada penghujung akhir tahun 2021 ini sepertinya memang sedang di uji. 

Belum wabah COVID-19 ini selesai, Indonesia sudah di uji kembali oleh Allah SWT dengan erupsinya gunung Semeru di Jawa Timur, gempa bumi di NTT serta banjir akibat hujan deras disejumlah daerah di Indonesia khususnya di Jawa Barat ini.

Semoga dari semua kejadian ini ada hikmahnya dan kita bisa mengambil pelajaran darinya. Aamiin..

Teringat kembali akan Firman-Nya yang semoga menjadi optimisme bagi kita semua, yang tertera dalam Surah At-Taghabun ayat 11 yang berbunyi;

مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ يُّؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ يَهۡدِ قَلۡبَهٗ‌ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ


Yang Artinya:

“Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Shodaqollohul'adzim..

Terlepas dari semua kejadian diatas, penulis jadi mengingat akan lagu legendaris dari ciptaannya Ebiet G. Ade dengan judul Berita Kepada Kawan

"..Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita.."

Yah, kurang lebih seperti itulah. Yakinlah bahwa segalanya atas rencana-Nya yang sudah tertulis di Lauhul Mahfudz

Tugas kita sebagai insan yang beriman, alangkah baiknya peka serta merenungkan atas semua kejadian tersebut, bahu membahu, saling tolong menolong kepada para korban yang sedang di uji oleh Allah Subhanahu wata'ala

Mari kita support serta dukung mereka yang terkena bencana dengan support moral, jika tidak bisa membantu mereka langsung ke daerah bencana, kita tetap bisa membantu mereka melalui harta yang kita miliki dengan cara bersedekah, jika belum mampu bersedekah maka hanya do'a yang bisa kita panjatkan.

Wallahu'alam

Sahabat yang semoga dirahmati Allah

Pada artikel akan kasus terjadinya tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum berinisial HW di sebuah Pondok Pesantren di Bandung membuat kami para santri sangat-sangat terpukul

Pasalnya, kawan kami satu saja belum ketemu jodohnya, ini 12 santriwati disikat semua sampai menghasilkan 8 anak. Laa hawlaa..

Sangat-sangat mencoreng nama baik sebuah Pondok Pesantren.

Jangankan kasus pencabulan anak dibawah umur ini. Kasus serupa yang pernah terjadi dulu pun menjadi topik yang viral

Masih ingat kasus Syekh Puji yang menikahi anak dibawah umur?

Itu status nya "Menikahi" loh.. 

Jadi masalah

Lha ini?

Astagfirullah hal'adzim..

Untuk kasus pemerkosa 12 santriwati di pesantren di Bandung ini penulis tidak akan membahas kronologi dengan detail atau menyeluruh, karena sudah banyak berita-berita akan kasus ini yang mengabarkan lebih kredibel.

Penulis hanya beropini atas umumnya saja, keresahan-keresahan, serta keanehan-keanehan atas kasus pencabulan anak santriwati dibawah umur ini.

Pada dasarnya jika terdapat sebuah keburukan pada sebuah institusi atau lembaga dan lainnya, bukan berarti tempat tersebut buruk atau jelek. Hanya saja tempat tersebut disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Anda bisa membayangkan ya di tempat seperti Pesantren saja masih bisa kecolongan, bagaimana tempat diluar sana?

Masih Tak Menyangka

Saya sendiri sebenarnya masih tidak menyangka, kenapa ya korbannya bisa sampai sebanyak itu, yang tidak saya mengerti lagi sampai melahirkan 8 bayi 

8 loh..

Bahkan yang katanya ada yang sampai 2 kali melahirkan.

Saya berasumsi, ya mungkin para korban atau mungkin pihak keluarga belum berani bercerita dan hal serupa

Silahkan tinggalkan komentar kamu menurut mu seperti apa.

Ada Api Ada Asap

Semakin tinggi pohon semakin tinggi angin yang menerpa. Begitulah kira-kira kata pepatah yang selalu mengingatkan kami saat di pondok dulu.

Akan semakin banyak ujian serta godaan saat kita sudah berada di puncak. Di sanalah sebenarnya Allah Subhanahu wata'ala menguji hamba-Nya

Apakah dia bisa melewatinya atau malah sebaliknya.

Mungkin cukup sekian opini terkait kasus pemerkosa di pesantren bandung ini dari saya (kalo rame lanjut).

Kurang lebih nya kami mohon maaf.

Harapan kami atas kejadian ini, hukum pelaku seberat-beratnya. Agar tidak ada lagi kejadian yang serupa kedepannya, nauzubillah.

Untuk para calon santri ataupun para wali santri, jangan trauma, jangan khawatir atas kejadian ini. Jangan berfikir jika Pesantren seburuk itu, seperti yang sudah saya tuliskan pada artikel-artikel Wakilsantri sebelumnya agar memilih Pesantren yang tidak hanya mengiming-imingi harga murah atau gratis saja, tapi pelajari juga lebih lanjut para Kiyai, guru, santri hingga sistem, kegiatan, kurikulum serta yang lainnya.

Pada lain kesempatan mungkin akan kami buatkan Tips Memilih Pesantren Yang Tepat.***

Kasus Pemerkosa di Pesantren Bandung (Part 1)

Posting Komentar