Sedekah adalah harta kita yang sebenarnya Sedekah Sekarang

Cerita Motivasi Anak Pesantren

Alkisah di ceritakan pada suatu hari terdapat dua orang musafir yang sedang berkelana dari sebuah negeri
3 min read

Cerita Motivasi Anak Pesantren

Cerita Motivasi Anak Pesantren: Ikut-ikutan Membabi Buta

Alkisah di ceritakan pada suatu hari terdapat dua orang musafir yang sedang berkelana dari sebuah negeri ke negeri lain dengan membawa dua ekor keledai yang masing-masing membawa saling satu keledai.

Dimana salah satu keledai dari para musafir tersebut membawa barang bawaan dari negeri mereka berasal berbeda-beda.

Musafir pertama berkelana dengan membawa keledai yang mengangkut dua karung pasir penuh berisikan garam yang akan dijualnya di pasar jika mereka sudah mulai habis perbekalan.

Sedangkan musafir yang kedua membawa keledai yang mengangkut dua karung pasir penuh berisikan cangkang kerang yang juga bisa dijualnya di pasar untuk diolahnya menjadi barang perhiasan rumahan.

Pada suatu ketika, di tengah perjalanan kedua musafir tersebut memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah selama perjalanan mereka menuju suatu negeri.

Walhamdulillah, kedua musafir tersebut menemukan sebuah sungai yang luas, cukup bagi mereka untuk memandikan kedua keledainya yang terlihat sudah lumayan lusuh dan kelelahan.

Sesampainya mereka di bibir sungai, belum sempat mereka mengikat kedua keledai mereka dan membuka barang bawaan yang masih melekat di punggung keledai, salah satu keledai dari mereka langsung menuju sungai dan menenggelamkan diri nya kedalam sungai beserta barang bawaan yang masih melekat di punggung keledai tersebut.

Dengan girangnya sang keledai pertama mandi dan meminum air sungai.

Selesainya keledai pertama setelah menenggelamkan diri nya dari dalam sungai lalu perlahan keledai pertama tersebut naik ke daratan sungai.

Karena keledai pertama tersebut membawa dua karung penuh garam, karena masuk kedalam air, tentu garam yang ada dalam kantung tersebut menjadi berkurang karena terkikis oleh air didalamnya.

Melihat kejadian tersebut, keledai kedua yang membawa dua karung berisikan cangkang kerang berharap jika ia akan mendapatkan hal yang sama seperti keledai pertama yang membawa garam tersebut. Berharap setelah berendam dari sungai maka beban yang ada dipunggung nya pun ikut berkurang.

Tak lama kejadian tersebut diikuti oleh keledai kedua yang membawa dua karung berisikan cangkang kerang. Setelah memasuki sungai, keledai kedua tersebut malah mendapati kejadian sebaliknya, yaitu bawaan yang dibawanya malah semakin berat. 

Karena isi cangkang kerang tersebut yang ada malah terisi penuh air dan membuat si keledai keberatan dan kehilangan keseimbangan, tidak seperti kantung garam yang akan terkikis oleh air.

Melihat kejadian tersebut, para musafir lalu bergegas menarik keledai kedua ke daratan sungai.

Intisari Cerita

Melihat dari cerita diatas tadi, kita bisa mengambil hikmahnya. Bahwa segala sesuatu yang telah dilakukan oleh orang lain belum tentu akan sama pula seperti apa yang kita lakukan atau dapatkan.

Alangkah lebih baiknya, sebelum kita mengikuti atau melakukan sesuatu hal yang seperti orang lain, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu kemampuan yang kita miliki atau jika tidak kita akan bernasib sama seperti hal yang didapat dari kisah keledai kedua pada cerita diatas tersebut.

Bukannya kemudahan atau keringanan yang kita dapat, malah sebaliknya, kesulitan atau penambahan beban yang ada pada diri sendiri maupun orang disekitar kita.

Nah pembaca budiman, tadi itulah sedikit cerita Cerita Motivasi Anak Pesantren yang penulis ambil dari pelajaran Mutholaah yang mungkin dari beberapa pembaca sudah mengetahui cerita tersebut sebelumnya.

Penulis sebelumnya mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan kalimat atau alur cerita. Silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.

Share pada teman atau keluarga jika cerita ini bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • "Berapa Lama Mondok di Pesantren?" Seseorang bertanya pada saya Ya kalo saya pribadi menjawabnya saya mondok di Pesantren selepas lulus SD. Kedua orang tua saya merekom…
  • Kelebihan-kelebihan Anak Pesantren  Setelah kemarin kita membahas tentang Dampak Negatif Anak Masuk Pesantren, kurang fair rasanya jika kita tidak membahas judul seba…
  • Pertanyaan bagaimana jika pendidikan pesantren tidak ada di Indonesia terlihat sangat sederhana namun menarik untuk dijawab dan mungkin jarang juga orang mempertanyakan hal…
  • 6 Tahun lamanya kami menimba ilmu di Pondok Pesantren bukanlah waktu yang lama. Menimba ilmu agama dan pendidikan selama itu belum cukup untuk modal bekal hidup di dunia ini…
  • Pondok Pesantren adalah sarana terbaik pendidikan khususnya dalam menuntut ilmu agama. Awal mula didirikannya sebuah Pondok Pesantren dikarenakan tingginya minat dan harapa…
  • Keluhan anak di pesantren akan seringnya baju tertukar sebenarnya hanya masalah kecil dan sederhana. Namun karena sifat manja sang anak saat awal mondok, hal ini …

Posting Komentar