Tidak sedikit keluhan para wali santri karena anaknya yang minta keluar dari
pesantren karena tidak betah dengan berbagai alasan, dari hal sepele hingga
yang tidak masuk akal yang penting anak tersebut ingin keluar dari pesantren.
Alhamdulillah, ketika saya dulu mondok di pesantren memang motivasi awal saya
memilih pesantren dari pada sekolah biasa adalah karena banyaknya teman dan
aktivitas serta fasilitas yang lengkap.
Juga bujukan dari orang tua jika di pesantren adalah tempat yang seru dan
menyenangkan. Namun itu semua tidak seperti apa yang dibayangkan.
Dan saya sadar bahwa sebuah kondisi tidak selamanya akan mulus, banyak
rintangan dan tantangan yang harus dihadapi baik itu di dalam pesantren maupun
di luar pesantren karena namanya juga hidup pasti akan selalu ada masalah.
Tips dari saya kepada Anda para orang tua wali santri selain mendoakan anaknya
yang sedang menimba ilmu di pondok pesantren juga harus memberikan arahan dan
penerangan kepada anak tersebut bahwa mereka di titipkan di pesantren bukan
karena dibuang karena nakal atau alasan lainnya.
Berterus teranglah, jangan ada paksaan, jika memaksakan kehendak kita sendiri
sebagai orang tua, yang ada hanyalah akan membuat anak tertekan dan akan
membuat masalah baru, seperti contohnya anak tersebut akan kabur-kaburan,
sering melanggar dan banyak hal.
Juga saran saya jangan menipu atau membohongi anak jika di pesantren akan ini
akan itu, tapi seimbangkan juga dengan apa yang akan dia rasakan nanti ketika
hidup sudah mandiri dan tidak lagi ketergantungan orang tua.
Hal-hal seperti ini sangat penting, karena nasehat pertama keterus terangan
dari orang tua akan menjadi benteng dasar pertahanan seorang anak saat hidup
di pesantren nanti.
Jelaskan kepada anak bahwa mereka di kirimkan kepesantrenan supaya menjadi
orang yang berilmu dan berakhlak mulia.
Penuhi segala kebutuhan anak ketika hidup di pesantren, karena di pesantren
mereka bukan mencari uang, namun mencari ilmu, supaya mereka fokus dalam
belajar dan tidak mendapatkan kesulitan dalam hal material.
Karena dalam salah satu nasihat Imam Syafi'i pun ketika niat seseorang pergi
untuk menimba ilmu agama salah satunya adalah pembekalan yang mencukupi.
Setelah semua itu terpenuhi, dari bekalnya, entah itu uang jajan bulanan,
makanan, pakaian dan kebutuhan pokoknya dalam belajar insyaAllah anak kita
yang sedang mondok di pesantren akan fokus dalam belajar dan menghafal.
Kembali ke pokok pembahasan utama kita yaitu mendo'akan anak kita yang sedang
mesantren. Sebenarnya tidak ada doa yang khusus dari Al-Qur'an ataupun Hadist.
Kiat-kiat doa agar anak betah di pesantren dari kedua orang tua saya dulu
adalah; pertama, jangan sering mengingat anak, karena secara tidak langsung,
anakpun akan tiba-tiba mengingat kita sebagai orang tua.
Kedua, ikhlaskan niat karena Allah, lebih baik pisah dengan anak 4-6 tahun
demi menjadi anak sholeh dari pada anak yang kita didik terbawa oleh
lingkungan negatif.
Ketiga, setelah kita berusaha melakukan usaha diatas semua, berdoalah di
sepertiga malam, seusai shalat.
Tak perlu bahasa Arab, luapkan lah doa doa dengan bahasa Indonesia, ungkapkan
kepada Allah seluruh hajat, keinginan dan harapan.
insyaAllah.. doa dan niat kita sebagai orang tua akan diijabah oleh Allah
Subhanahu wata'ala.
Berikut video nasihat dari Buya Yahya mengatasi kekhawatiran orang tua akan anaknya yang tidak betah di Pesantren dan cara mengikhlaskannya