"Kapan anak santri atau anak pesantren pulang?" Begitulah kira-kira yang ditanyakan oleh salah seorang wali santri atau anak yang hendak mondok di Pesantren.
Pertanyaan kapan santri pulang tersebut sebenarnya kembali lagi pada pondok
pesantren yang hendak dipilih. Karena peraturan dari setiap Pondok Pesantren
berbeda-beda, ada yang setiap hari bisa pulang, santri kalong contohnya
(santri yang hanya belajar ilmu agamanya saja, tanpa mengikuti kegiatan
lainnya), ada Pesantren yang memulangkan santrinya sebulan sekali, setahun dua
kali (pertengahan semester dan Liburan Idul Fitri), dan masih banyak lagi.
Kalo Anda bertanya pada saya sendiri, kapan anak pesantren pulang, karena
pondok pesantren saya sistem kurikulum nya mengikuti Gontor, jadi kami pulang
selama setahun yaitu dua kali. Pada saat pertengahan semester (perpindahan
dari semester 1 ke 2), dan liburan hari raya idul Fitri.
Itulah kedua liburan wajib atau perpulangan santri ke rumahnya masing-masing.
Sedangkan liburan Hari Raya Idul Adha ataupun tanggal-tanggal merah lainnya,
seperti 17 Agustus, Tahun Baru (Masehi) dan lain-lain, meskipun tanggal
tersebut merah kegiatan belajar mengajar sudah pasti diliburkan, diliburkan
bukan berarti di pondok kami santri bisa pulang sebebasnya, namun tergantung
pada tanggal merah tersebut.
Contohnya, Hari Raya Idul Adha santri maupun santriah memang tidak diliburkan
atau perpulangan ditiadakan, namun kegiatan tetap digantikan dengan yang
lainnya, seperti nyate daging qurban bersama, nonton film bersama. Ataupun
jika 17 Agustusan, perlombaan antar kelas dan kamar, sangat meriah.
Bahkan menurut saya pribadi, saya lebih memilih untuk liburan di Pondok,
karena acara lebih jelas dan ramai. Seluruh jajaran terlibat dalam acara
tersebut.
Jelas, karena masyarakat sekitar pun yang ada merapat pada pondok kami untuk
mengikuti pengajian Tabligh Akbar yang di adakan oleh pihak Pesantren.
Pertanyaan kapan anak pesantren pulang sebenarnya kapanpun bisa saja pulang,
tergantung dari keperluan seorang santri atau santriah tersebut.
Selagi urgent, maka pihak pondok pun pasti mengizinkan untuk pulang dengan
syarat beberapa hari, tidak seperti liburan wajib atau perpulangan yang hingga
ber minggu-minggu. Karena melihat kembali kegiatan pondok yang sedang
berjalan, tentu jika seorang santri tersebut izin bukan pada waktunya
(perpulangan) tentu santri atau santriah akan tertinggal pelajaran atau
kegiatan.
Terlebih jika saat itu agenda pesantren sedang sibuk-sibuknya. Seperti ujian
semester, kuliah umum dan lain-lain.
Karena jika terlalu banyak seorang santri maupun santriah izin pulang ke
rumah, tentu akan sangat menggangu kegiatannya di pesantren, bahkan yang ada
dia hanya akan selalu mengingat rumahnya, hal inilah yang mulai membuatnya
tidak betah di pesantren (karena sering pulang ke rumah).
Hal inilah yang perlu dipahami oleh para wali santri atau orang tua supaya
selalu tidak meng iya kan kemauan sang anak saat meminta izin pulang (biasanya
ketika Anda (orang tua) sedang menjenguk anak di pesantren).
Sang anak akan memanfaatkan Anda untuk meminta izin pada ustadz atau Kiyai
untuk menuruti kemauan anak supaya bisa pulang ke rumah dengan berbagai
alasan. Disini lah Anda (wali santri) harus bersikap tegas. Karena jika tidak
akan menjadi kebiasaan buruk pada santri tersebut.
Jenguklah anak di pesantren hanya sekedar memastikan kondisi kesehatan,
keuangan, kebutuhan dan lainnya saja.
Yups, mungkin itulah jawaban dari saya tentang Kapan Anak Pesantren Pulang.
Jika dirasa masih kurang jelas silahkan tanya lebih lanjut di kolom komentar
atau mungkin ingin ditambahkan silahkan tulis juga di komentar dibawah artikel
ini.
Jika bermanfaat silahkan share agar lebih banyak yang mengetahui.